Misteri Burung Jalak Gading Gunung Lawu

Misteri Burung Jalak Gading Gunung Lawu – Selain bentang alamnya yang cantik, Gunung Lawu sangat terkenal akan kemistisannya. Banyak cerita-cerita mistis dari Gunung Lawu dan salah satunya adalah cerita mistis tentang Burung Jalak Gading yang konon sering memandu para pendaki sampai puncak Gunung Lawu.
Gunung LawuGunung Lawu yang terletak di antara Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur ini dikenal oleh para pendaki sebagai salah satu gunung ter-angker yang ada di Indonesia. Banyak hal-hal mistis yang ada di Gunung Lawu ini, dan salah satunya seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya adalah Burung Jalak Gading. Burung Jalak Gunung Lawu atau Jalak Gading ini merupakan burung endemik yang berada di area Gunung Lawu, tingkah lakunya yang unik, sering melompat – lompat mengikuti pendaki, dan suka makan mie instan yang membuat Burung Jalak Lawu ini menjadi istimewa dikalangan para pendaki ditambah lagi dengan cerita mistis yang beredar mengenai Misteri Burung Jalak Lawu yang satu ini.

Misteri Burung Jalak Gading Gunung Lawu

misteri burung jalak gading gunung lawu Jalak Lawu
Dibalik keistimewaan Burung Jalak Gading yang satu ini, terdapat informasi yang kurang lengkap mengenai data burung ini. Nama Jalak Lawu yang belum tercatat dalam daftar spesies burung adalah suatu hal yang menarik untuk ditelusuri. Namun didalam daftar spesies milik perhutani Gunung Lawu area Jawa Timur menyebut Jalak Lawu dengan nama latin Sturnus spSturnus sendiri merupakan nama dari genus sturnidae/jalak, tetapi dalam daftar spesies yang dimiliki oleh International Union of Conservation of Nature and Natural Resource (IUCN) atau Uni Internasional untuk Konservasi Alam tidak ada spesies tersebut.
Ada sebuah larangan mengganggu burung ini, jika nekat mengganggu, dipercaya akan terkena musibah. Konon cerita yang beredar dimasyarakat sekitar Gunung Lawu, Burung Jalak Lawu ini merupakan jelmaan dari pengikut setia Prabu Brawijaya V yang bernama Dipa Manggala atau punya sebutan lain Kyai Jalak. Sebelum Prabu Brawijaya V memutuskan untuk MOKSA atau menghilang dari hiruk pikuk kehidupan dunia, beliau berpesan kepada Kyai Jalak untuk menjaga area Gunung Lawu yang merupakan area Kerajaan Majapahit. Dengan kesempurnaan ilmu yang dimiliki oleh Kyai Jalak, maka menjelmalah menjadi seekor burung Jalak berwarna Gading. Kisah mengenai Burung Jalak Gading Gunung Lawu ini masih berlanjut hingga sekarang, banyak orang percaya bahwa Burung Jalak Gading Gunung Lawu ini sering muncul dan memberi petunjuk jalan menuju puncak Gunung Lawu kepada para pendaki yang memiliki tujuan baik.
Sedangkan apabila ada pendaki yang memiliki niatan buruk, Kyai Jalak tidak akan merestui mereka. Akibatnya, para pendaki yang memiliki niatan buruk akan terkena nasib sial, na’as dan pengalaman hidup yang tidak menyenangkan.

Kisah Nyata Burung Jalak Gading Gunung Lawu

Misteri Burung Jalak Gading Gunung Lawu terus menyebar dan nyaring bergaung di telinga masyarakat yang berada di sekitar Gunung Lawu.
misteri burung jalak gading gunung lawu
“Diyakini atau tidak, setiap saya mendaki pasti menemui Jalak Lawu. Burung itu menclok beberapa meter di depan kami. Kemudian terbang lagi dan menclok di depan kami lagi” ujar Sunarto, warga Plaosan, Magetan.
Sunarto sendiri merupakan salah satu warga yang gemar mendaki ke puncak Gunung Lawu. Dalam satu tahun dia bisa mendaki tiga sampai lima kali.
“Setiap bulan Suro saya pasti naik” lanjutnya.
Lelaki yang berprofesi sebagai aktivis pemerhati soal kemasyarakatan di Magetan itu tak lagi asing dengan keberadaan Jalak Lawu. Bahkan dia sering menjadikannya sebagai petunjuk jalan.
“Warga Plaosan yakin, Jalak Lawu merupakan burung pemandu pendaki. Saya sendiri sering mengikuti arah terbang dia saat mendaki. Nyatanya gak pernah kesasar, meski cuaca saat itu tak bersahabat”. ujar Sunarto.
Terdapat dua teknik mengamati keberadaan Jalak Lawu. Pertama, jika cuaca cerah bisa melihat arah terbangnya. Kedua, jika cuaca berkabut, bisa dicermati dari suara pekikannya.
Nah, itulah Misteri Burung Jalak Gading Gunung Lawu yang beredar dikalangan masyarakat sekitar Gunung Lawu dan para pendaki yang sudah badrulmozila kemas dari berbagai referensi.


Lebih baru Lebih lama